MALAM SUTERA
SAJAK-SAJAK
SITOR SITUMORANG
SURAT KERTAS
HIJAU
TELAH LAMA
Kefanaan ini telah lama dikandungnya
Tiada indah yang dibiarkan tetap di mata
Juga tubuhmu yang kupeluk nyata
Sekali akan bertukar jadi hanya kenangan
rasa
Tapi sebelum itu dan kita tiba
Pada perbatasan antara ada dan tiada
Tangan menggapai dalam udara
Dan di kesejukan di relung
Beri aku bercumbu di ronamu
Istirahat kelupaan bermimpi
Di pangkuan
Tiada kekal tiada fana kali ini
Hanya kekinian saat beradu
Bernama perempuan
SURAT KERTAS HIJAU
Segala kendaraannya sudah tersaji hijau
muda
Melayang di lembaran surat musim bunga
Berita dari jauh
Sebelum kapal angkat sauh
Segala kerontokan menonjol di kata-kata
Menepis dalam kelakar sonder dusta
Harum anak dara
Mengimbau dari seberang benua
Mari, Dik, tak lama hdup ini
Semusim dan semusim lagi
Burung pun berpulangan
Mari, Dik, kekal bisa semua ini
Peluk goreskan di tempat ini
Sebelum kapal dirapatkan
BERITA PERJALANAN
Buat
H.B. Jassin
Kujelajah bumi dan alis kekasih
Kuketok dinding segala kota
Semua menyisih
Keragaman nikmat bebas
Serta kerdilnya ikatan batas
Tersisa di tangkapan hanya hampa
Saat memuncak
Detik menolak
Terbanting diri pada kebuntuan
Hati berontak
Batas mengelak
Meruah ingin dalam kekosongan
Jakarta, A’dam, Paris, Genova satu nama
Salju Alpina di Jibuti guruan Afrika
Sejak itu sepakat kebuntuan
Jadi teman seperjalanan kekosongan
Dalam sajak mencari kepenuhan
Perang antara kesetiaan dan pengembaraan
AMOY – AIMEE
Terbakar lumat-lumat
Menggapai juga lidah angin
Api di pediangan
Terkapar sonder surat
Mati juga malam dingin
Lahirnya hari keisengan
Mari, cabikkan malam Amoy
Jika terlalu ̶ ingin
mala mini
Besok ada mentari sonder hati
Belum apa-apa hampa begini
Jauh dalam terowong nadi
Berperang bumi dan sepi
KEPADA ANAKKU
Hai, anakku jadilah tukang
Di waktu senggang jangan baca
Sajak-sajak petualang
Cintailah kerjamu
Lupakan kepedihan bapak
Tebusan duka ibu
Bila datang penyair
Jangan terima bertamu
Segala yang mengingatkan padamu
Usir
Bahagia
Hanya di hidup sederhana
Antara pagi kerja
Dan senja memuja
Kehidupan sederhana
Di tengah manusia kenal setia
PARIS-YUILLET
Bois de Boulogne Grand Lac
Antara hari-hari pohon tak berdaun
Kita terlena di bawah musim bunga
Hidup seakan kita serahkan pada hari mengalun
Tertidur di atas perahu kolam terlucut damba
Sungguh, Lamartine bisa saudara
Jika Rimbaud tak lari ke tepi Sahara
DUKA
Manakah lebih sedih?
Nenek terhuyung tersenyum\jelma sepi abadi
Takkan tertukar rupa
Atau petualang muda sendiri?
Gapaian rindu tersia-sia
Tak sanggup hidup rukun
Antara anak minta ditayang
Sekali akan tiba juga
Takkan ada gerbang membuka
Hanya jalan merentang ditayang
Sekali akan tiba juga
Takkan ada gerbang membuka ̶̶
Sungguh sayang cinta sia-sia
Manakah lebih sedih?
Nenek terhuyung tersenyum
Atau petualang mati muda
Mengumur muda telah dinujum
SAJAK
Kenapa takkan percaya pada Tuhan?
Sama sedihnya dengan sajak
Bersama kita ia tak berpegangan
Kecuali dalam duka tam au beranjak
Bila kita mati
Iapun didera sepi
Penyair dalam diri meruntas rantai
Tahu sekali lepas ‘kan turut hancur
Pisau dtikam ke hulu mati
Bukan untuk membela diri ̶ telah lulur
WAJAH TAK BERNAMA
BANGUN
Tidurnya: kejalangan perempuan
Bangunnya: kesepian disugukan,
Racun menyebar di tubuh,
Tak ada yang mengeluh.
Merangkak ia ke jendela,
Memandang pagi seperti biasa
Ia lihat pohon-pohon berbuah,
Dunia yang makin indah.
Hatinya makin rawan.
Rindunya sampai ke awan.
Balik di dada perempuan,
Sorga lain ia impikan.
GAMBAR KOTA DULU
Depan jendela gadis mengurai rambut
Ditimpa sinar pagi menyepuh kota
Sungai di bawah memantul sinar bulan muda
Di mata selamanya yang masih kusut
Di cermin tertera kejadian dalam
Nafsu remaja yang berakhir di malam
Menyatu dengan dendang pagi
Hari baru yang menyusukan hati
Cinta hidup yang tidak kepalang
Di dadanya yang tak tahu diri telanjang
Meraih diriku yang tak tahu pulang
Sebelum semua pintu terpalang
Adakah malammu sudah berhenti risau
Mencari pacar
semenjak semua telah lalu
kenangan jad pudar?
Tapi kau bukan merpati ̶ kutahu
Yang bisa tenteram merindu
dalam sangkar
Akupun nanar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar